Teringat
sebuah surat yang aku dapatkan disekolah yang bergambar Winnie The Pooh. Tepat
dibawah loker mejaku. Rasa penasaran mulai menggelantung dalam pikiranku.
Seakan saya harus membaca tapi aku hanya menaruhnya di tas. Aku akan membacanya
nanti dirumah.
Saat
tiba dirumah, secepat kilat menuju kamar, kubuka isi tas, mencari surat yang
tadi aku sembunyikan dan Aku membaca isi suratnya, isinya……
“
Jangan pernah panggil-panggil Aku sahabat, karena Aku tidak pernah mau jadi
sahabatmu sampai kapanpun “
Terkejut….
Saat Aku membacanya, air mata mengalir, Aku sedih, kata-kata surat itu begitu
menusuk hatiku.
Lalu
besok paginya suratnya Aku bawa ke sekolah dan mulai insting detektifku bertanya
pada temanku Putri, Muti dan Isabella. Aku tunjukan selembar surat itu kepada
ketiga temanku.
Isabella
berkata lirih,” Aku tak pernah mengirim
surat bergambar Winnie The Pooh ini bukan surat milikku”. Begitu juga dengan
Muti dan Putri, mereka tidak pernah mengiirm surat kepadaku. Aku makin
penasaran kira – kira siapa pengirimnya.
Beberapa
hari kemudian…..
Aku
mendapatkan surat kembali yang amplopnya sama seperti dulu masih bergambar
Winnie The Pooh dan tertulis,“ Aku masih punya banyak temen jadi kamu tak usah
khawatirin Aku lagi dan mikirin Aku lagi ”
Sampai
saat ini aku masih penasaran siapa yang memberiku surat…. Atau kah…… (Rifa)
ataukah pemuja rahasia? namun pura-pura galau.:P
BalasHapuspemuja mas Heru saja :D
Hapusatau mungkin surat gaib? hehehhe.... pengirimnya mungkin sedang malu-malu kucing
BalasHapusLaptop Murah
ehemmm.ehemmmmm
HapusDari teroris tuh kayaknya
BalasHapusSalam hangat dari Surabaya
sungkem..... bahagianya pakde telah kasih wejangan :D
HapusBahasa ceritanya bagusssss dan ceritanya juga menarik bikin saya penasaran.....
BalasHapusHasna Fauziah 5B