Temanku.... terbaikku....

Winda namanya,s eorang remaja berusia  13 tahun winda memiliki karkter pendiam dan ia mempunyai senyuman yang manis,mata yang bulat bulu mata yang lentik dan pipi yang chubby,tetapi ia selalu bertanya mengapa ia tidak bisa membuat orang lain tertawa,seperti sahabatnya yang bernama cahaya,cahaya adalah sahabat terbaik winda mereka telah bersahabat sejak kelas 3SD,memang kelas 1 mereka selalu bermusuhan.

Pagi-pagi sekali Winda dan Cahaya sudah ada di kantin mereka sedang membicarakan tentang  kliping Pkn.

”Aya kamu sudah sarapan belum?” tanya Winda pada Cahaya

”sudah, kamu?” tanya Cahaya

Manisnya Coklat

Hai dunia! Namaku Widya Savina, aku biasa dipanggil  Vina. Aku sangat..... suka sekali sama coklat.

Saat di sekolah,

”Vina”, kata seseorang yang memanggil dari belakangku.

”Iya,ada apa?”Kataku penasaran.

”hmm”katanya berdehem.

“Itu lho,si Kayla berantem sama Dina” katanya jelas.

”Ohhhh,itu urusan gampang.Biar aku yang atasi.”

Setelah bel berbunyi,ibu siti yaitu guru kami telah datang

“Anak-anak,kita kedatangan murid baru dia dari Surabaya,silahkan perkenalkan dirimu sayang.”

Aku Takut Berbohong

Salvi dan Silvi adalah saudara kembar, akan tetapi mereka memiliki sifat yang berbeda. Salvi memiliki sifat baik hati, hemat, dan suka menolong, sedangkan Silvi memiliki sifat yang kurang baik, suka berfoya–foya dan sombong.

Akhir–akhir ini Salvi melihat Silvi, yang sikapnya agak mencurigakan, ketika Salvi keluar mencari udara segar Salvi dengan tidak sengaja melihat Silvi yang tengah asyik membagikan uang ke teman–temanya, Salvi  menghampiri Silvi dengan marah Salvi pun bertanya “ dari mana uang ini” kata Salvi.

Jalan - Jalan

Pagi ini aku bangun lebih awal karena hari ini adalah hari yang baru dan dimulai dengan tahun baru. Hari ini aku berlibur ke Bandung bersama keluargaku, aku bermalam di Fave hotel di jalan Braga. Saat itu akan menghabiskan waktu yang sangat lama dan bundaku sudah memesan kamar hotel itu,dan aku mandi paling pertama sedangkan orang tuaku mandi paling terakhir. Akhirnya semuanya sudah siap, barang - barangpun sudah di masukkan kedalam bagasi mobil.

“Semuanya sudah siap” bundaku bertanya

“siap” kataku dan kakakku dengan serempak