Winda namanya,s
eorang
remaja berusia 13 tahun winda memiliki
karkter pendiam dan ia mempunyai senyuman yang manis,mata yang bulat bulu mata
yang lentik dan pipi yang chubby,tetapi ia selalu bertanya mengapa ia tidak
bisa membuat orang lain tertawa,seperti sahabatnya yang bernama cahaya,cahaya
adalah sahabat terbaik winda mereka telah bersahabat sejak kelas 3SD,memang
kelas 1 mereka selalu bermusuhan.
Pagi-pagi sekali Winda
dan Cahaya sudah ada di kantin mereka sedang membicarakan tentang kliping Pkn.
”Aya kamu sudah sarapan
belum?” tanya Winda pada Cahaya
”sudah, kamu?” tanya Cahaya
”yah... aku belum” balas winda
”ya sudah kamu pesan
siomay saja, aku sih teh manis aja deh
Tak
berapa lama bel masukpun berbunyi Winda dan Cahaya pun masuk kelas.
Sesampainya di kelas
Winda dan Cahaya langsung duduk bersebelahan.
”Winda kamu sudah ngerjain
matematika belum”tanya April pada Winda”aku sudah kamu mau liat”cetus
Cahaya”enggak ah aku liatnya ke Winda aja kalo aku liat kamu nanti nilai aku
jelek semu lagi”balas April”ya udag gak usah gitu juga kaleee”balas cahaya
dengan kesal.tak lama pelajaranpun dimulai kali ini pelajaran pertama adalah
pelajaran kesukaan Winda karna kali ini mereka mempelajari seni tari,”Cahaya
kita sekelompok yuk...”ajak Winda”ngapain aku sekelompok sama kamu mendingan
aku sama Ana aja”kata Cahaya dengan suara agak keras”kok kamu gitu sih
Aya”jawab Winda yang kaget mendengar sahabat terbaiknya bicara seperti itu.”Winda
kok kamu gak bareng aya?”tanya Aca”tau tuh.”jawab Winda agak kesal”kamu lagi
marahan ya”tanya Aca”udah Ca diam...”Winda
pun sangat marah dan ia pun langsung keluar kelas.
“Dear diary hari ini aku
sedih banget karna aku sudah menyakiti hati sahabat ku sendiri dan itu semua
hanya karna dia lebih pintar dari aku padahal aku bisa belajar dari hal itu aku
menyesal sekali,tapi aku berjanji aku akan meminta maaf pada winda”sebuah
tulisan tangan sudah mengisi diary Cahaya,lalu Winda melintas di depan Cahaya
bersama Aca tetapi ia tidak menyapa Cahaya hal itupun menambah rasa bersalah Cahaya,sabtu minggu hari hari
yang biasanya happy saat itu menjadi hambar.
Hari senin ,upacarapun dimulai
and tiba-tiba “bruk...”Cahaya terjatuh ternyata ia pingsan Winda pun lansung
panik dan meminta tolong ia punlangsung mengikuti ustadzah membawa
cahaya,Windapun menemani Cahaya sadar,akhirnya Cahaya pun sadar”Winda””kamu
disini dari tadi”tanya Cahaya,Winda hanya mengagguk”makasih ya Winda and maaf
soal sikapkumemarin”kata cahaya meminta maaf pada Winda dan mereka berpelukan
yang beberapa hari terlepas dari diri mereka”ok yang penting” “you my best
friend”ucap mereka serempak. (Tyas)
saya suka sekali tulisannya
BalasHapus